5Blogger – Job Fair Mega Career Expo 2025 di Smesco Indonesia, Rabu (16/4/2025), menjadi saksi bisu kisah para pencari kerja. Bukan hanya mereka yang baru lulus, tetapi juga korban PHK dan efisiensi perusahaan. Sejak pagi, wajah-wajah itu sudah berjejer rapi, mengenakan kemeja ataupun pakaian kasual. Di balik sorot mata mereka, tersimpan satu hal yang sama: kekhawatiran dan harapan.
Dadung Welang (50), mantan satpam di perusahaan swasta, datang dengan semangat meski dipecat karena alasan “efisiensi”. “Saya masih sehat, tapi karena usia 50 tahun, dianggap tidak produktif,” ujarnya. Ia mengaku sulit bersaing karena banyak lowongan menetapkan batas usia maksimal 35 atau 40 tahun. Meski begitu, Dadung berharap bisa menemukan pekerjaan serupa atau pelatihan untuk menambah keterampilan.
“Simak Juga: Geger! Dokter PPDS UI Ditangkap Usai Rekam Mahasiswi Mandi”
Annisa (29), korban PHK dari perusahaan telekomunikasi asal Tiongkok, mengeluhkan sulitnya mencari kerja karena sistem rekrutmen yang diduga sarat nepotisme. “Sekarang bukan cuma soal skill, tapi siapa yang kamu kenal,” ucapnya. Meski demikian, ia memilih memperdalam kemampuan digital marketing sambil melamar ke berbagai perusahaan. Ia berharap bisa mendapat tempat yang lebih menghargai kemampuan.
Eko Setio (26), baru saja selesai masa kontraknya di Pam Jaya, kini harus bersaing dengan lulusan baru yang lebih adaptif terhadap teknologi. “Pengalaman kadang kalah dengan kemampuan belajar cepat,” katanya. Meski begitu, ia tetap fokus mencari tempat kerja dengan jenjang karier yang jelas.
Intan (24), fresh graduate jurusan manajemen keuangan, masih menganggur setelah enam bulan lulus. Ia mengaku harus menurunkan ekspektasi karena banyak perusahaan lebih memilih kandidat berpengalaman. “Sekarang, apapun diterima dulu, yang penting punya pengalaman,” ujarnya.
Menurut Annisa Thabiina, Senior Marketing Manager JobStreet by SEEK, sekitar 6.000 pencari kerja hadir dalam dua hari pameran ini. Tak hanya 200 lowongan dari 80 perusahaan, tetapi juga layanan CV review, foto profesional, dan sesi konsultasi karier disediakan.
Community Manager JobStreet, Airlangga Adhidarma, menekankan bahwa pasar kerja saat ini menuntut lebih dari sekadar ijazah. Portofolio, bahasa Inggris, dan skill digital adalah hal yang menentukan.
Dengan angka pengangguran nasional mencapai 7,99%, kisah para pencari kerja ini bukan pengecualian. Di balik antrean panjang dan formulir lamaran, mereka membawa modal yang tak bisa ditulis di CV: ketahanan dan tekad untuk bangkit.
“Baca Juga: Lingkungan Lembab Pemicu TBC, Benarkah?”
This website uses cookies.