5Blogger – Agen FBI menggeledah rumah John Bolton, mantan penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada Jumat (22/8) pagi. Penggeledahan dilakukan sekitar pukul 07.00 waktu setempat di kediaman Bolton yang berlokasi di Bethesda, Maryland.
Sumber yang mengetahui penyelidikan ini menyebut penggeledahan terkait penyelidikan keamanan nasional yang mendapat arahan langsung dari Direktur FBI, Kash Patel.
Tak lama setelah penggeledahan, Patel menuliskan pesan di platform X: “Tidak ada yang kebal hukum… Agen FBI dalam misi,” meski tidak menyebut nama Bolton secara eksplisit. Pernyataan itu kemudian dibagikan ulang oleh juru bicara Gedung Putih, yang memicu spekulasi publik mengenai keterkaitan kasus ini dengan dinamika politik dalam negeri.
“Baca Juga: Di Tengah Panggilan KPK, Rektor USU Masih Pimpin Upacara 17 Agustus”
John Bolton dikenal sebagai salah satu tokoh senior politik Amerika. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar AS untuk PBB serta Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih. Namun, setelah keluar dari pemerintahan Trump, Bolton berubah menjadi salah satu pengkritik paling keras terhadap mantan presiden tersebut. Ia bahkan secara terbuka menilai Trump tidak layak kembali memimpin negara.
Hubungan keduanya memang kerap diwarnai ketegangan. Trump pernah mencabut perlindungan Dinas Rahasia bagi Bolton, meskipun Departemen Kehakiman AS menyatakan ada ancaman nyata terhadap keselamatannya dari pihak asing, termasuk Iran. Selain itu, Gedung Putih juga dituding berupaya menghalangi penerbitan memoar Bolton dengan alasan memuat informasi rahasia negara. Ironisnya, buku tersebut justru menjadi salah satu memoar politik paling laris di Amerika.
Sejak menjabat kembali di Gedung Putih, Trump berulang kali dituding menggunakan kewenangan presiden untuk menekan lawan-lawan politiknya. Penggeledahan rumah Bolton pun dipandang sebagian pengamat sebagai bagian dari eskalasi politik yang semakin panas menjelang pemilu mendatang.
Hingga kini, baik pihak FBI maupun Gedung Putih belum memberikan keterangan resmi mengenai tujuan penggeledahan. Perwakilan Bolton juga belum dapat dihubungi. Publik Amerika pun masih menunggu apakah langkah ini murni bagian dari penyelidikan hukum, atau justru sarat dengan muatan politik.
“Simak Juga: Keputihan Normal vs Tidak Normal, Ini Penjelasan Ahli”
This website uses cookies.