5Blogger – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk bertemu atau berbicara dengan Elon Musk. Pernyataan ini memperjelas bahwa konflik di antara keduanya belum akan mereda, terutama terkait dengan rancangan undang-undang (RUU) pemotongan pajak dan belanja negara yang didukung Trump namun dikritik oleh Elon Musk.
Dalam wawancara di pesawat kepresidenan Air Force One pada Jumat (6/6), Trump mengatakan bahwa dirinya tidak memikirkan CEO Tesla tersebut.
“Saya harap dia sukses dengan Tesla,” ujar Trump. Meski terkesan netral, Trump mengisyaratkan akan meninjau kontrak besar milik Musk dengan pemerintah federal. “Kami akan meninjau semuanya. Itu uang yang sangat besar,” tegasnya.
“Simak Juga: Suku Dayak, Menyelami Kekayaan Budaya dan Tradisi Kalimantan”
Salah satu pejabat Gedung Putih bahkan menyebut bahwa Trump mungkin akan melepas mobil Tesla Model S merah miliknya yang baru dibeli pada Maret lalu.
Musk belum memberikan tanggapan langsung, namun ia tetap aktif mengkritik RUU Trump lewat media sosial X. Ia membagikan unggahan yang menyebut RUU itu merugikan Partai Republik dan memperburuk utang nasional AS, yang kini mencapai US$36,2 triliun.
Musk membalas sebuah unggahan dengan komentar “tepat sekali” saat seseorang menyebut Trump menyerang secara pribadi sebagai respons terhadap kritiknya. Ia juga mengungkapkan perlunya partai baru yang mewakili “80 persen warga di tengah”.
Sumber yang dekat dengan Musk mengatakan bahwa ia sempat mempertimbangkan memperbaiki hubungan dengan Trump, namun keretakan yang terjadi sudah dalam. Perseteruan ini memuncak sehari setelah keduanya saling menyerang secara terbuka di ruang publik.
Musk sebelumnya menjadi pendukung finansial besar untuk kampanye Trump di Pilpres 2024. Trump bahkan menunjuknya memimpin program pengurangan anggaran negara, meski hasilnya jauh dari target: hanya memangkas 0,5 persen dari pengeluaran federal.
Musk mengecam RUU Trump sebagai “kekejian menjijikkan,” yang memperumit pengesahannya di Kongres. RUU ini telah lolos dari DPR dan kini dibahas di Senat, dengan janji revisi dari Partai Republik. Analis memperkirakan, RUU ini bisa menambah utang negara sebesar US$2,4 triliun dalam 10 tahun.
Di sisi lain, saham Tesla sempat anjlok 14 persen sebelum pulih sebagian, menyebabkan kehilangan nilai pasar sebesar US$150 miliar dalam sehari, rekor penurunan terbesar dalam sejarah perusahaan.
“Baca Juga: Kenali Papillitis, Peradangan pada Papila Lidah”
This website uses cookies.