5Blogger – Tragedi ambruknya atap sebuah klub malam di Santo Domingo, ibu kota Republik Dominika, terus menelan korban jiwa. Hingga Sabtu (12/4/2025), jumlah korban tewas akibat insiden tersebut dilaporkan mencapai 221 orang, menjadikannya salah satu bencana terburuk di wilayah Karibia dalam beberapa dekade terakhir.
Dilansir dari kantor berita AFP, insiden ini terjadi pada Selasa dini hari (8/4) waktu setempat di klub malam Jet Set, saat acara musik sedang berlangsung. Ratusan pengunjung tengah menikmati penampilan penyanyi merengue terkenal, Rubby Perez, ketika tiba-tiba atap bangunan runtuh dan menimpa mereka. Suasana berubah menjadi kepanikan, dengan banyak orang berusaha menyelamatkan diri dalam kegelapan dan debu reruntuhan.
“Baca Juga: 3 Kisah Nyata yang Membuktikan Kebenaran Reinkarnasi”
Lebih dari 300 petugas penyelamat, termasuk tim dari Puerto Riko dan Israel, dikerahkan untuk mengevakuasi korban. Dengan bantuan anjing pelacak, tim penyelamat bekerja selama dua hari menyisir puing-puing yang terdiri dari batu bata, batang baja, dan lembaran atap logam. Cuaca yang tidak bersahabat sempat memperlambat operasi, namun tidak menyurutkan semangat tim untuk menemukan korban.
Sejauh ini, 189 orang berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup, meski sebagian besar mengalami luka berat. Namun, pihak berwenang menyatakan bahwa semua kemungkinan menemukan korban selamat telah habis, dan fokus operasi kini beralih ke pencarian jenazah. “Hari ini kami akan menyelesaikan upaya penyelamatan,” ujar Jose Luis Frometa Herasme, Kepala Pemadam Kebakaran Santo Domingo.
Selain Rubby Perez, dua mantan pemain bisbol juga dilaporkan tewas dalam insiden tersebut. Secara keseluruhan, lebih dari 500 orang mengalami luka-luka, menciptakan tekanan besar pada fasilitas medis setempat yang harus bekerja ekstra untuk merawat para korban.
Gambar udara dari lokasi menunjukkan kehancuran parah, menyerupai dampak gempa bumi dengan lubang besar menganga di bagian atap klub. Pemerintah Dominika menyebut kejadian ini sebagai bencana nasional, dan menyatakan hari berkabung untuk menghormati para korban.
Otoritas kini tengah menyelidiki penyebab ambruknya bangunan tersebut, termasuk kemungkinan kelalaian struktural atau pelanggaran keselamatan. Tragedi ini menjadi pengingat pahit tentang pentingnya pengawasan ketat terhadap bangunan publik dan standar keselamatan dalam penyelenggaraan acara berskala besar.
“Simak Juga: Aromaterapi, Solusi Alami untuk Meredakan Sakit Kepala”
This website uses cookies.