5Blogger – Pencipta lagu “Nuansa Bening”, Keenan Nasution, belakangan menjadi sorotan publik terkait hak cipta lagu yang dinyanyikan oleh Vidi Aldiano. Keenan menolak tawaran uang sebesar Rp50 juta yang diberikan oleh manajer Vidi sebagai bentuk apresiasi atas lagu ciptaannya. Penolakan ini, menurut Keenan, bukan hanya soal nominal, tetapi lebih kepada masalah etika dan komunikasi yang kurang baik dari pihak manajemen Vidi.
Keenan Nasution menjelaskan bahwa pada tahun 2024, manajer Vidi datang ke rumahnya membawa uang sebesar Rp50 juta dan menyebutnya sebagai “tanda terima kasih.” Namun, Keenan merasa tawaran tersebut tidak menghargai dirinya sebagai pencipta lagu yang telah menjadi salah satu hits besar Vidi selama lebih dari 15 tahun.
“Baca Juga: Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus Masih Mengkhawatirkan”
“Saya baru ketemu manajernya itu di tahun 2024, bawa Rp50 juta, ‘Ini tanda terima kasih’, kalau kayak gitu, menurut saya enggak bener juga,” ucap Keenan. Dia menekankan bahwa sebagai pencipta lagu, ia tidak pernah meminta uang atau pengakuan lebih, tetapi sekadar berharap ada komunikasi yang lebih baik dan penghargaan atas karya yang telah diberikan.
Keenan juga mengungkapkan bahwa selama 15 tahun, ia tidak menerima royalti apapun dari penggunaan lagunya oleh Vidi. Meskipun lagu “Nuansa Bening” meraih popularitas besar, Keenan merasa bahwa Vidi telah meraih keuntungan besar tanpa memberikan penghargaan yang layak kepada penciptanya. Hal ini mendorongnya untuk menolak tawaran uang tersebut dan lebih memilih untuk menghitung sendiri royalti yang seharusnya ia terima.
Penolakan tersebut, bagi Keenan, merupakan bentuk kritik terhadap pentingnya etika dalam industri musik. Ia berharap tindakan ini dapat menjadi pelajaran bagi para penyanyi dan pelaku industri musik lainnya. Tujuannya agar mereka lebih menghargai orang-orang yang bekerja di balik layar dalam menciptakan karya seni. Keenan mengingatkan agar para penyanyi tidak hanya fokus pada keuntungan finansial. Namun, juga menghormati dan memberi penghargaan pada pencipta lagu dan proses kreatif di baliknya.
Ia lahir pada 5 Juni 1952, merupakan musisi legendaris Indonesia yang telah aktif sejak muda. Keenan dikenal sebagai anggota dari band Sabda Nada pada tahun 1966, yang kemudian berkembang menjadi band Gipsy pada 1969. Sebagai pelopor musik progresif di Indonesia, ia bahkan sempat tampil di Manhattan, Amerika Serikat, pada tahun 1972.
Keenan terus berkarier di dunia musik dengan berbagai proyek, termasuk berkolaborasi dengan Guruh Soekarnoputra dalam proyek Guruh Gipsy. Selain itu, ia juga membentuk Badai Band pada 1975 bersama Chrisye dan Fariz RM. Meskipun band tersebut tidak sempat merilis album, Keenan tetap aktif merilis album solo dan berkolaborasi dengan musisi kondang lainnya.
Dengan perjalanan karier yang panjang, Keenan Nasution tidak hanya berperan sebagai musisi, tetapi juga sebagai sosok yang mengingatkan pentingnya etika dan penghargaan dalam industri musik Indonesia.
“Simak Juga: Tengkuk Sering Sakit? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya”
This website uses cookies.