5Blogger – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma yang penuh kasih dan inspirasi, dilaporkan wafat pada Senin Paskah, 21 April 2025. Beliau mengembuskan napas terakhir pada usia 88 tahun di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan, setelah sebelumnya berjuang melawan pneumonia ganda. Kabar duka ini disampaikan melalui siaran resmi Vatikan dan disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Farrell.
“Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa,” ujar Kardinal Farrell dalam siaran di saluran TV Vatikan, seperti dikutip dari Reuters.
Kabar wafatnya Paus Fransiskus mengguncang dunia. Presiden Uni Eropa, Roberta Metsola, menyampaikan belasungkawa mendalam melalui akun resminya di X (sebelumnya Twitter), @EP_President.
“Baca Juga: Vajrayana, Aliran Agama Buddha dari Dataran Tinggi Tibet”
“Eropa berduka atas meninggalnya Yang Mulia Paus Fransiskus. Senyumnya yang menular memikat hati jutaan orang di seluruh dunia,” tulis Metsola. Ia menambahkan, “Paus Rakyat akan dikenang karena cintanya pada kehidupan, harapannya pada perdamaian, belas kasihnya pada kesetaraan dan keadilan sosial. Semoga ia beristirahat dengan tenang.”
Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio dan merupakan anggota dari Serikat Yesus (Yesuit). Ia mencetak sejarah sebagai Paus pertama dari benua Amerika, dan Paus pertama dari luar Eropa dalam 1.200 tahun terakhir.
Sejak terpilih pada 2013, beliau dikenal karena pendekatan yang penuh empati, sikap sederhana, dan reformasi besar yang sering kali mengundang perdebatan di dalam tubuh Gereja Katolik.
Menjelang akhir hidupnya, Paus Fransiskus dikabarkan menderita pneumonia ganda (bilateral pneumonia), yang menjadi salah satu penyebab wafatnya. Pneumonia ganda merupakan infeksi serius yang menyerang kedua paru-paru secara bersamaan.
Menurut Medical News Today, penyakit ini terjadi ketika alveoli, kantung udara kecil di paru-paru, meradang dan terisi cairan atau nanah. Hal ini menyebabkan kesulitan bernapas, demam, dan nyeri dada. Pneumonia, terutama dalam bentuk ganda, berisiko tinggi pada lansia dan menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat infeksi di dunia.
“Simak Juga: Parestesi Saraf, Ketika Rasa Kebas Tak Juga Hilang”
This website uses cookies.