5Blogger – Partai Aksi Rakyat (PAP) kembali menang besar di Pemilu Singapura 2025 dengan mengamankan 87 dari 97 kursi parlemen. Hasil resmi dari departemen pemilihan umum menegaskan dominasi partai yang telah lama memimpin negara kota tersebut, memperpanjang kekuasaan PAP sejak kemerdekaan Singapura.
Partai Buruh sebagai oposisi utama mempertahankan 10 kursi, jumlah yang sama seperti pemilu sebelumnya meskipun jumlah kursi parlemen kini lebih banyak. Hal ini menunjukkan posisi oposisi masih stagnan meski harapan untuk perubahan sempat tumbuh pada pemilu 2020.
Perdana Menteri Lawrence Wong mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya atas “mandat kuat” yang diberikan kepada dirinya dan partainya. Dalam konferensi pers pada Minggu (4/5/2025), ia menegaskan komitmennya untuk mengatasi isu biaya hidup dan menjaga stabilitas nasional.
“Simak Juga: Prabowo, Orang Berpenghasilan Besar Harus Bayar Pajak Lebih”
“Hasil ini menempatkan Singapura pada posisi yang lebih baik untuk menghadapi dunia yang penuh gejolak,” ujar Wong. Ia juga menyebut hasil tersebut sebagai “sinyal kepercayaan dan keyakinan” rakyat terhadap pemerintahannya. Selain itu, juga menjadi dorongan moral dalam melanjutkan agenda reformasi ekonomi dan sosial.
Kemenangan ini semakin diperkuat dengan kenaikan perolehan suara rakyat menjadi hampir 66%, meningkat dari 61% pada pemilu 2020. Kembalinya kepercayaan publik ini menjadi kelegaan besar bagi PAP yang sebelumnya mengalami tekanan politik akibat pandemi dan ketegangan ekonomi global.
Sejak pemilu terakhir, pemerintah telah menggulirkan berbagai kebijakan pro-rakyat termasuk subsidi miliaran dolar untuk meredam tekanan ekonomi. Hasil ini mempertegas posisi Wong sebagai pemimpin yang sah setelah menggantikan Lee Hsien Loong pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, Partai Pekerja gagal menambah kursi meski berhasil meningkatkan pangsa suara nasional menjadi hampir 15%, naik dari 11,2% di tahun 2020. Hal ini menunjukkan adanya dukungan publik yang tumbuh, namun belum cukup kuat untuk mengubah peta kekuasaan.
Lim Tean dari Aliansi Rakyat untuk Reformasi menyebut hasil pemilu ini “mengecewakan, tidak hanya bagi PAR tetapi juga seluruh oposisi,” setelah partainya kalah di seluruh distrik yang mereka ikuti. Tantangan besar kini terletak pada bagaimana oposisi membangun kepercayaan jangka panjang dan memperluas basis dukungan mereka di masa depan.
“Baca Juga: BPOM Rilis Daftar Obat Herbal dan Pelangsing Berbahaya”
This website uses cookies.