General

Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati, Umumkan Pengunduran Diri dari DPR: Ada Apa?

5Blogger – Keponakan Presiden Prabowo Subianto yang juga politikus Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPR. Keputusan itu ia sampaikan melalui video di akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9/2025).

Sara, sapaan akrabnya, menyatakan mundur setelah ucapannya dalam sebuah siniar pada Februari 2025 kembali viral enam bulan kemudian dan menuai kritik luas. Potongan siniar yang tersebar di media sosial dianggap menyinggung masyarakat, khususnya anak muda yang sedang mencari pekerjaan.

Alasan dan Permintaan Maaf

Dalam video tersebut, Rahayu Saraswati menjelaskan maksud awal ucapannya sebenarnya untuk mendorong semangat berwirausaha di tengah era digital. Namun, ia mengakui bahwa cara penyampaiannya keliru.

“Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat yang tersakiti,” ujar Sara.

“Simak Juga: Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Jadi Menkeu Gantikan Sri Mulyani, Ini Profilnya!”

Pernyataan kontroversial itu menyinggung anak muda yang menunggu lapangan kerja dari pemerintah. Sara kala itu menyebut pola pikir seperti itu sama dengan masa penjajahan kolonial. Ia mendorong anak muda agar lebih kreatif, “daripada mengeluh, lebih baik jadi pengusaha dan ciptakan lapangan kerja sendiri.”

Sara menegaskan tidak bermaksud merendahkan, dan meminta publik menonton versi lengkap siniar bertajuk “Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif” di kanal YouTube Antara TV.

Harapan di Tengah Mundur

Meski telah menyatakan mundur, Sara berharap masih diberi kesempatan menyelesaikan pembahasan RUU Kepariwisataan di Komisi VII DPR. Ia juga berjanji menyalurkan sisa dana daerah pemilihan untuk program kesehatan, pelatihan wirausaha, dan pemberdayaan pemuda.

Di akhir video, Sara berterima kasih kepada masyarakat di Dapil DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu) yang sudah memilihnya dalam Pemilu 2024. “Saya mohon maaf jika selama ini ada kekecewaan atas tugas yang saya jalankan,” katanya.

Sikap Fraksi Gerindra

Sekretaris Fraksi Gerindra DPR, Bambang Haryadi, menegaskan pihaknya menghormati keputusan Sara. “Sementara menunggu proses administratif, Saudari Sara akan dinonaktifkan dari DPR,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengunduran diri itu akan diproses sesuai mekanisme dalam undang-undang serta melalui koordinasi dengan DPP Partai Gerindra. “Kami memastikan seluruh prosedur berjalan sesuai aturan dan menjaga komitmen kelembagaan,” tegasnya.

Tren Politikus Dinonaktifkan

Kasus Sara menambah daftar panjang anggota DPR yang harus mundur atau dinonaktifkan akibat pernyataan kontroversial. Dalam dua pekan terakhir, setidaknya lima anggota DPR dari berbagai fraksi juga dinonaktifkan partainya.

Dua di antaranya berasal dari Fraksi Nasdem, yakni Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach. Dari PAN ada Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya), sementara dari Golkar ada Adies Kadir.

Seluruhnya akan menjalani proses etik di mahkamah partai masing-masing sebelum diputuskan status final mereka.

Gelombang Kritik Publik

Fenomena ini memperlihatkan betapa cepat dan kuatnya dampak media sosial terhadap karier politikus. Ucapan dalam satu program bisa kembali muncul berbulan-bulan kemudian, memicu kemarahan publik, dan berujung pada langkah politik yang besar seperti pengunduran diri.

Bagi Sara, keputusannya mundur bukan hanya bentuk tanggung jawab atas kesalahan, tetapi juga pesan bahwa kepercayaan publik adalah modal utama yang harus dijaga seorang politisi.

“Baca Juga: Memanas! Jet Tempur Polandia Hantam Drone Rusia yang Masuk Wilayahnya, NATO Turun Tangan”

Informasi ini bersumber dari Kompas. Keponakan Presiden Prabowo Subianto yang juga politikus Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPR. Simak ulasan lengkapnya di 5Blogger.

|Penulis: Lukman Azhari
|Editor: Anna Hidayat