5Blogger – iPhone AS akan diproduksi sepenuhnya di India, seiring rencana Apple untuk memindahkan seluruh proses produksinya dari Tiongkok. Selama ini, iPhone yang dijual di pasar Amerika diproduksi oleh mitra Apple, Foxconn, di Tiongkok. Namun, meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok mendorong Apple mengambil langkah strategis untuk merelokasi produksinya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Apple untuk menghindari peningkatan tarif impor yang diberlakukan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump. Berdasarkan laporan Investing, Sabtu (26/5/2025), pemindahan produksi ini akan mulai berjalan pada awal tahun depan, yaitu 2026.
Laporan dari Financial Times menyebutkan bahwa pemindahan ini terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan oleh para investor. Apple menargetkan untuk memasok lebih dari 60 juta unit iPhone ke pasar Amerika setiap tahunnya, dan seluruhnya akan diproduksi dari India.
“Baca Juga: UTBK SNBT USU, 38.133 Peserta, Rektor Ingatkan Soal Kejujuran”
Untuk merealisasikan target ambisius tersebut, Foxconn, mitra manufaktur utama Apple, harus menggandakan kapasitas produksinya di India dalam waktu kurang dari satu tahun. Ini merupakan tantangan besar, mengingat Apple membutuhkan hampir dua dekade investasi besar-besaran untuk mencapai skala produksi seperti di Tiongkok.
Apple selama ini sangat bergantung pada fasilitas manufaktur di Tiongkok, tidak hanya untuk iPhone, tetapi juga produk lain seperti MacBook dan perangkat wearable. Namun, situasi geopolitik dan tarif dagang tinggi membuat posisi tersebut menjadi rapuh. Ketergantungan ini membuat Apple rentan terhadap gejolak perdagangan global.
Sebagai antisipasi, Apple sudah mulai mengirimkan jutaan unit iPhone dari India ke AS sejak awal April lalu. Ini dilakukan sebagai langkah cepat setelah Trump mengumumkan perang dagang terbaru. iPhone tersebut dikirim melalui jalur udara demi mempercepat stok pasar.
Di India, Apple bekerja sama dengan produsen Tata Electronics dan Foxconn untuk membangun kapasitas produksi yang lebih besar. Meski Trump sempat mengecualikan produk elektronik dari tarif, ia menyatakan kebijakan itu bersifat sementara. Trump berencana mengenakan tarif khusus untuk sektor elektronik.
Trump telah memberlakukan tarif impor sebesar 145% kepada Tiongkok, yang kemudian dibalas oleh Beijing dengan tarif sebesar 125%. Akibat konflik dagang ini, Apple dilaporkan kehilangan kapitalisasi pasar sebesar USD 700 miliar.
Dengan langkah cepat ini, Apple berusaha mempertahankan dominasinya di pasar AS sambil mengurangi risiko dari ketegangan perdagangan global yang terus memanas.
“Simak Juga: Menjaga Kesehatan Ginjal dengan 4 Ramuan Herbal Pilihan”
This website uses cookies.