5Blogger – Pemerintah Amerika Serikat menghentikan sebagian pengiriman bantuan senjata ke Ukraina yang sebelumnya dijanjikan pada era Presiden Joe Biden. Keputusan ini memicu kekhawatiran di Kyiv, yang khawatir langkah tersebut akan mendorong Rusia untuk meningkatkan serangannya.
Juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah evaluasi ulang prioritas bantuan militer Amerika. “Keputusan ini dibuat demi kepentingan nasional Amerika setelah meninjau kembali dukungan militer global,” ujarnya.
Pentagon menilai bahwa stok beberapa senjata penting, termasuk rudal untuk sistem pertahanan udara Patriot, artileri presisi, dan rudal Hellfire, terlalu rendah untuk dialihkan ke luar negeri dalam waktu dekat. Menurut juru bicara Pentagon, Sean Parnell, fokus saat ini adalah memastikan kesiapan militer AS sambil mendukung penguatan pertahanan dalam negeri melalui RUU pengeluaran pertahanan yang baru.
“Simak Juga: Suku Sentinel, Suku Paling Terisolasi dan Misterius di Dunia”
Ukraina menyatakan rasa terima kasih atas dukungan AS selama ini, namun mengingatkan bahwa penghentian bantuan senjata, khususnya sistem pertahanan udara, dapat memperburuk situasi di medan perang. Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Mariana Betsa, mengatakan bahwa setiap penundaan dukungan militer hanya akan mendorong agresi Rusia. “Penundaan ini bisa memicu Rusia untuk terus melanjutkan perang dan teror,” tegasnya.
Sementara itu, Rusia menanggapi keputusan AS dengan pernyataan bahwa berkurangnya suplai senjata ke Ukraina akan mempercepat terwujudnya perdamaian. “Semakin sedikit senjata yang dikirim ke Kyiv, semakin cepat perdamaian tercapai,” ujar Kremlin.
Penghentian bantuan senjata AS datang di saat yang krusial, ketika Rusia meningkatkan serangan udara secara intensif ke wilayah Ukraina. Upaya menuju gencatan senjata yang sempat diupayakan oleh Presiden Donald Trump kini semakin jauh dari harapan, seiring macetnya dialog damai antara Kyiv dan Moskow.
Sejak invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022, AS telah memberikan lebih dari USD66 miliar dalam bentuk bantuan militer dan keamanan ke Ukraina. Namun, banyak negara NATO, khususnya di Eropa Timur, masih berhati-hati dalam mengirimkan sistem pertahanan canggih seperti rudal Patriot.
Trump, dalam pertemuan NATO pekan lalu, mengakui permintaan Ukraina untuk tambahan rudal Patriot. “Mereka memang menginginkan sistem itu. Kami akan mempertimbangkan apakah ada yang bisa kami alokasikan, tetapi kami juga membutuhkannya di dalam negeri,” kata Trump.
“Baca Juga: Kanker Pankreas Tanpa Gejala, Kenali Tanda yang Muncul di Toilet”
This website uses cookies.