5Blogger – Apple tolak beli TikTok, di mana aplikasi media sosial ini kini menghadapi tantangan besar di Amerika Serikat. Dalam waktu 75 hari, TikTok diharuskan menyelesaikan transaksi penjualan bisnisnya di AS jika ingin terus beroperasi di negara tersebut. Keputusan ini muncul setelah perintah eksekutif dari Presiden Donald Trump yang mengharuskan TikTok untuk menjual operasionalnya di AS dengan alasan masalah keamanan nasional.
Tidak lama setelah perintah eksekutif itu keluar, sejumlah perusahaan besar dan bahkan orang-orang kaya di Amerika mulai menunjukkan ketertarikannya untuk membeli TikTok. Beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Microsoft, dilaporkan sudah berbicara dengan pihak TikTok untuk membahas kemungkinan akuisisi. Namun, ada satu perusahaan besar, yaitu Apple yang memilih untuk tidak ikut terlibat dalam pembelian ini. Meskipun mereka memiliki kapasitas finansial yang besar.
“Baca Juga: Banjir Tol Bandara Soekarno-Hatta, Kementerian PU Turun Tangan”
Apple, perusahaan teknologi terbesar di dunia yang terkenal dengan produk seperti iPhone dan MacBook, menjadi sorotan dalam isu ini. Meskipun secara finansial sangat mampu membeli TikTok — dengan nilai perusahaan yang bisa mencapai sekitar USD 60 miliar — Apple memutuskan untuk tidak membeli platform ini. Keputusan ini bukan karena masalah harga, tetapi lebih pada masalah kebijakan konten dan regulasi yang mengatur platform media sosial.
Salah satu alasan utama mengapa Apple menolak membeli TikTok adalah masalah kebijakan pemerintah AS yang mengatur konten di platform media sosial. Saat ini, perusahaan-perusahaan media sosial seperti Meta (Facebook dan Instagram) dan X (sebelumnya Twitter) cenderung mengikuti aturan pemerintah dalam hal moderasi konten. TikTok sendiri sudah mulai membatasi hasil pencarian untuk menenangkan politisi sayap kanan AS, seperti menyensor pencarian terkait aborsi.
Jika Apple membeli TikTok, mereka akan terpaksa mengikuti aturan tersebut, yang berarti mereka juga harus memberlakukan sensor di platform tersebut. Namun, jika mereka yang melakukan sensor, mereka akan mendapat sorotan negatif dari publik, bukan pemerintah AS yang memerintahkan kebijakan itu. Apple, yang dikenal dengan citra perusahaan yang independen dan netral, tentu tidak ingin terlibat dalam kontroversi ini.
Masalah moderasi konten di TikTok juga menjadi alasan mengapa perusahaan seperti Meta memilih untuk menghentikan kebijakan moderasi konten di platform mereka. Meskipun hal ini dapat dilihat sebagai upaya untuk mendekatkan diri pada pemerintah AS. Keputusan ini juga memberikan keuntungan dalam hal penghematan biaya. Moderasi konten yang ketat membutuhkan biaya operasional yang besar, dan banyak perusahaan media sosial lebih memilih untuk menghindari beban tersebut.
Selain itu, Apple juga telah memangkas jumlah perusahaan yang mereka akuisisi dalam beberapa tahun terakhir. Akuisisi terbesar Apple dalam beberapa tahun terakhir adalah Beats, yang dibeli seharga USD 3 miliar. Dengan tren ini, sangat mungkin Apple merasa bahwa membeli TikTok, yang memerlukan pengelolaan yang lebih rumit dan penuh kontroversi, bukanlah keputusan yang bijak.
“Simak Juga: Oral Hairy Leukoplakia, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan”