5Blogger – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesiapannya bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin demi mengakhiri perang. Pernyataan itu ia sampaikan pada Senin, 18 Agustus 2025, usai pembicaraan intens dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta sejumlah pemimpin Eropa di Gedung Putih.
Pertemuan tersebut, jika terlaksana, akan menjadi tatap muka pertama antara Zelensky dan Putin sejak invasi Rusia dimulai lebih dari tiga setengah tahun lalu.
“Saya sudah menegaskan, dan semua pemimpin Eropa mendukung saya, bahwa kami siap untuk pertemuan bilateral dengan Putin,” kata Zelensky. Dukungan itu dianggap penting karena menunjukkan persatuan sikap di tengah tekanan politik dan militer yang semakin besar.
“Simak Juga: Baby Mouse Wine, Minuman Tradisional Asal Tiongkok yang Bikin Merinding”
Menjelang pertemuan di Washington, Trump sempat mendorong Ukraina untuk melepaskan Krimea dan membatalkan rencana bergabung dengan NATO, dua tuntutan utama Rusia. Namun, Zelensky menegaskan dirinya berhasil menjelaskan secara detail garis pertempuran kepada Trump dalam pertemuan tertutup.
“Ini adalah pertemuan terbaik kami. Saya bisa menunjukkan banyak hal, bahkan lewat peta, kepada semua rekan Amerika mengenai situasi di medan perang,” ujar Zelensky, menekankan bahwa Ukraina tetap berkomitmen mempertahankan kedaulatan wilayahnya.
Alih-alih membicarakan konsesi wilayah, pertemuan di AS lebih berfokus pada rencana jaminan keamanan bila tercapai kesepakatan damai. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut diskusi diarahkan pada penyusunan mekanisme keamanan jangka panjang. Sementara Trump menambahkan bahwa jaminan akan diberikan negara-negara Eropa dengan koordinasi bersama Amerika Serikat.
“Penting bahwa Amerika Serikat memberi sinyal jelas bahwa mereka akan menjadi salah satu negara yang membantu, mengoordinasikan, dan juga berpartisipasi dalam jaminan keamanan bagi Ukraina,” tegas Zelensky. Menurutnya, rencana ini ditargetkan selesai dalam waktu satu minggu hingga sepuluh hari.
Trump kemudian mengumumkan rencana menggelar pertemuan tatap muka antara Putin dan Zelensky sebagai bagian dari upayanya mengakhiri perang. Ia menyebut telah berbicara dengan Putin melalui telepon, dan akan menyiapkan pertemuan trilateral setelah keduanya bertemu secara bilateral.
“Sekali lagi, ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk perang yang sudah berlangsung hampir empat tahun,” kata Trump melalui platform Truth Social. Ia menugaskan Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan Utusan Khusus Steve Witkoff untuk mengoordinasikan agenda tersebut. Tugas mereka dilakukan bekerja sama dengan pihak Rusia dan Ukraina.
Kanselir Jerman Friedrich Merz serta Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengonfirmasi bahwa Putin secara prinsip menyetujui pertemuan. Namun, tanggal dan lokasi pertemuan masih belum ditentukan. Namun, kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa penasihat presiden Yuri Ushakov hanya menyebut Putin dan Trump sepakat melanjutkan pembicaraan, tanpa detail teknis lebih lanjut.
Sebelumnya, Rusia menolak kemungkinan pertemuan Putin-Zelensky dengan alasan Zelensky dianggap tidak lagi sah sebagai presiden. Hal ini mengingat pemilu Ukraina ditunda karena status darurat militer. Meski demikian, perkembangan terbaru ini membuka peluang baru menuju gencatan senjata dan perundingan damai.
“Baca Juga: Prabowo Alokasikan Anggaran Rp114 Triliun untuk Kesehatan pada 2026, Ini Kata Menkes”
This website uses cookies.