5Blogger – Miss Universe China 2024, yang sejak awal diliputi oleh kontroversi, berakhir dengan keputusan mengejutkan. Organisasi Miss Universe China secara resmi mencopot gelar juara dari pemenangnya, Xinying Zhu. Keputusan tersebut diumumkan melalui akun Instagram resmi mereka pada Kamis, 10 April 2025. Pihak penyelenggara menjelaskan bahwa alasan pencopotan gelar ini adalah ketidakmampuan Zhu dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Miss Universe China.
Xinying Zhu yang dinobatkan pada Desember 2024 masih berusia 18 tahun dan berstatus sebagai siswa di Suzhou Aviation College yang sedang menjalani pelatihan pramugari. Pihak penyelenggara menjelaskan bahwa adanya batasan usia membuat Zhu tidak dapat menjalankan tugasnya. “Karena faktor usia, pemenang asli kami tidak bisa melaksanakan tugas sebagai Miss Universe China,” tulis mereka dalam pernyataan resmi.
“Baca Juga: Memahami Perbedaan Agama Konghucu dan Agama Buddha”
Dengan dicopotnya gelar tersebut, Zhao Na, yang merupakan runner-up pertama, kini secara resmi menjadi Miss Universe China 2024. Zhao Na, yang sudah dikenal luas sebagai model fesyen, akan mewakili China di Miss Universe 2025 yang akan digelar di Thailand pada November mendatang. Pihak Miss Universe China menyatakan percaya bahwa Zhao Na, yang memiliki reputasi internasional, akan memberikan yang terbaik untuk negaranya di ajang tersebut.
Keputusan untuk menggelar dua kali pemilihan Miss Universe China di tahun ini dianggap kontroversial. Pemilihan pertama diadakan pada Juli 2024, dengan pemenang yang mewakili China di Miss Universe 2024 di Meksiko. Sedangkan pemenang di bulan Desember 2024 dijadwalkan untuk Miss Universe 2025. Keputusan ini menambah deretan kejanggalan yang mengiringi penyelenggaraan ajang kecantikan ini.
Selain kontroversi di China, Miss Universe 2023, Sheynnis Palacios, juga menghadapi kesulitan besar. Setelah memenangkan gelar Miss Nikaragua, Palacios bersama keluarganya dipaksa masuk ke dalam “pengasingan tanpa batas” oleh rezim Daniel Ortega yang memimpin Nikaragua. Kabar ini diungkap oleh Anne Jakrajutatip, CEO Organisasi Miss Universe, dalam sebuah surat pada Hari Ibu.
Meskipun terasing dari tanah airnya, Palacios tetap melambangkan keberanian dan ketahanan. Di usia 23 tahun, ia tak hanya mewakili kecantikan, tetapi juga keberanian menghadapi perlakuan buruk dari pemerintah otoriter. Sebelum insiden ini, ia juga aktif mempromosikan kampanye kesehatan mental.
Sementara itu, pemerintahan Ortega memperkenalkan kontes kecantikan “Reinas de Nicaragua”, yang dianggap sebagai upaya mempertahankan kendali budaya di tengah ketegangan politik. Kontes ini menyerupai kontes kecantikan yang dipimpin oleh partai berkuasa Sandinista pada tahun 1980-an, dengan nuansa militeristik yang kental.
“Simak Juga: Mirip Flu, Kenali Gejala Kanker Nasofaring”
This website uses cookies.