5Blogger – Militer Italia mengambil langkah luar biasa dalam mengamankan prosesi pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu (26/4/2025). Pengamanan ini dilakukan dengan mengerahkan kekuatan militer udara, laut, dan darat secara penuh. Ini mencerminkan tingginya penghormatan sekaligus potensi ancaman dalam acara kenegaraan dan keagamaan berskala global tersebut.
Diperkirakan sebanyak 160 hingga 170 delegasi internasional hadir dalam acara ini, termasuk sekitar 50 kepala negara, 10 raja, dan lebih dari 200.000 pelayat dari berbagai penjuru dunia. Vatikan menjadi pusat perhatian global sekaligus area dengan tingkat keamanan tertinggi.
“Baca Juga: Konklaf, Proses Pemilihan Paus Baru dalam Gereja Katolik”
Sebagai respons terhadap potensi ancaman, militer Italia membentuk sistem pertahanan udara berlapis:
Angkatan Udara Italia menurunkan jet tempur Typhoon dan F-35A untuk patroli udara serta kesiagaan penuh di pangkalan. Jet-jet ini dilengkapi rudal udara-ke-udara jarak pendek dan menengah, siap merespons setiap potensi ancaman.
Helikopter HH-139 dari skuadron CSAR (Combat Search and Rescue) juga dikerahkan, lengkap dengan instrumen komunikasi untuk memberikan peringatan bahkan, jika diperlukan, tembakan peringatan menggunakan senapan mesin.
Pesawat peringatan dini G-550 CAEW dari Skuadron No. 71 memainkan peran kunci dalam deteksi dini, dilengkapi radar EL/W-2085 berjangkauan 450 km dan mampu melacak hingga 1.000 target sekaligus. Pesawat ini berfungsi sebagai “mata” yang memandu jet tempur mencegat ancaman dari udara. Selain itu, UAV MQ-9A Reaper digunakan untuk pengawasan real-time, memperkuat kemampuan pemantauan dari udara.
Untuk sektor maritim, kapal perusak kelas FREMM Caio Duilio diposisikan di perairan dekat Fiumicino, Roma. Kapal ini membawa sistem pertahanan rudal canggih guna melindungi wilayah pesisir dari serangan potensial. Sementara itu, helikopter polisi dan satuan gendarmerie dikerahkan untuk mengontrol massa pelayat dan memastikan keamanan di darat.
Ancaman drone kecil menjadi perhatian serius. Tentara Italia dan Wing Udara ke-16 mengoperasikan radar, sensor elektro-optik, dan pengacau sinyal yang mampu memancarkan gelombang elektromagnetik untuk melumpuhkan atau mengendalikan drone tak diundang.
“Ini adalah misi penting. Drone kecil bisa menjadi ancaman serius, sebagaimana terbukti dalam berbagai konflik modern,” ujar analis pertahanan Stefano D’Urso dari Aviationist.
Dengan kekuatan militer yang dikerahkan secara maksimal, Italia menunjukkan betapa pentingnya acara pemakaman ini, tak hanya sebagai momen duka, tetapi juga sebagai simbol penghormatan dunia terhadap salah satu pemimpin agama paling berpengaruh di era modern.
“Simak Juga: Gigi Hitam, Tanda Kematian Saraf Gigi yang Sering Diabaikan”
This website uses cookies.