5Blogger – Wilayah Kamchatka, Rusia, diguncang tiga gempa bumi besar yang mengguncang kawasan pesisir pada Minggu (20 Juli 2025). Salah satunya berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) dan memicu peringatan tsunami di beberapa wilayah pesisir.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), rangkaian gempa di Rusia terjadi di lepas pantai Pasifik, sekitar 140 kilometer sebelah timur Petropavlovsk-Kamchatsky, ibu kota Wilayah Kamchatka. Ketiga gempa tersebut tercatat dalam kurun waktu hanya 32 menit, menciptakan kepanikan di antara warga yang tinggal dekat garis pantai.
Gempa pertama berkekuatan 5,0 SR menjadi pembuka, disusul dua gempa besar lainnya masing-masing 6,7 SR dan 7,4 SR. Tak lama setelah itu, gempa susulan juga terdeteksi, termasuk satu berkekuatan 6,6 SR. Aktivitas seismik yang intens ini menandakan adanya pergeseran signifikan pada lempeng tektonik yang berada di bawah wilayah tersebut.
“Baca Juga: Rusia Anggap Sanksi Uni Eropa Tidak Efektif dan Bisa Rugikan Barat”
Badan pemantau GFZ Jerman juga mencatat gempa 6,7 SR yang kemudian direvisi menjadi 7,4 SR, memperkuat laporan dari USGS. Sementara itu, pusat peringatan tsunami AS sempat mengeluarkan peringatan untuk wilayah Rusia dan Hawaii, meskipun peringatan untuk Hawaii akhirnya dicabut.
Petropavlovsk-Kamchatsky, kota yang berpenduduk lebih dari 163.000 jiwa, berada di zona rawan gempa karena letaknya yang berada di pertemuan Lempeng Pasifik dan Amerika Utara. Posisi geografisnya yang strategis namun rentan membuat kawasan ini kerap mengalami aktivitas seismik.
Wilayah Kamchatka dikenal sebagai salah satu zona seismik paling aktif di dunia. Sejak tahun 1900, wilayah ini telah diguncang setidaknya tujuh gempa besar dengan kekuatan 8,3 SR atau lebih. Penduduk lokal sudah terbiasa dengan latihan evakuasi rutin sebagai bagian dari mitigasi bencana.
Meskipun belum ada laporan kerusakan besar atau korban jiwa, pihak berwenang tetap mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap gempa susulan dan potensi gelombang tsunami. Sirine peringatan sempat dibunyikan di beberapa titik pesisir, dan sebagian warga telah dievakuasi sementara ke lokasi yang lebih tinggi.
Para ahli menyebutkan bahwa rentetan gempa ini bisa menjadi pertanda meningkatnya aktivitas lempeng di wilayah tersebut. Potensi gempa lanjutan tidak bisa diabaikan dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah daerah bekerja sama dengan lembaga internasional untuk terus memantau pergerakan lempeng dan potensi dampaknya.
“Simak Juga: BPOM Tarik dan Musnahkan Obat Tradisional Berbahaya, Ini Daftarnya”
This website uses cookies.