5Blogger – Perkembangan teknologi AI semakin menunjukkan persaingan yang ketat, dengan DeepSeek AI dari laboratorium China yang kini mencuri perhatian. Model AI ini bukan hanya menawarkan kecepatan dan biaya yang lebih efisien, tetapi juga mengancam dominasi perusahaan-perusahaan teknologi besar di Silicon Valley, termasuk OpenAI dan Google.
DeepSeek AI, yang dikembangkan oleh laboratorium yang dipimpin oleh Liang Wenfeng, berhasil menciptakan model AI dalam waktu hanya dua bulan dengan biaya kurang dari USD 6 juta. Dibandingkan dengan ChatGPT buatan OpenAI, DeepSeek AI dianggap lebih cepat dan terjangkau. Selain itu, model ini menggunakan chip Nvidia H800, yang memaksimalkan kinerjanya.
“Baca Juga: Hendra Setiawan Kenang Markis Kido Sebelum Gantung Raket”
Kehadiran DeepSeek segera menarik perhatian banyak pihak, termasuk Presiden AS ke-47, Donald Trump. Dalam pernyataan yang dikutip oleh South China Morning Post, Trump mengingatkan bahwa peluncuran DeepSeek AI merupakan “peringatan keras” bagi sektor teknologi AS. “Ini menunjukkan bahwa China telah menemukan cara untuk mengembangkan AI dengan lebih cepat dan lebih murah,” ujar Trump.
Persaingan antara Amerika Serikat dan China dalam bidang AI semakin memanas. Perusahaan-perusahaan China, dengan dukungan investasi besar, kini berhasil menyaingi dominasi inovasi yang sebelumnya dikuasai oleh AS. DeepSeek AI bukan satu-satunya pemain besar dari China; ada juga 01.ai dan ByteDance yang terus berinovasi di bidang ini.
Meskipun DeepSeek telah menunjukkan keunggulannya dalam pengujian benchmark, seperti mengalahkan model AI dari Meta (Llama 3.1), OpenAI (GPT-4), dan Anthropic (Claude Sonnet 3.5), ia juga menghadapi tantangan besar. Pembatasan semikonduktor dan chip canggih yang diberlakukan oleh AS terhadap China menjadi kendala utama. Namun, laboratorium DeepSeek mulai menunjukkan kemampuannya dalam mengatasi hambatan ini, seolah membuktikan bahwa pembatasan ekspor bukanlah masalah yang tak bisa diatasi.
CEO Microsoft, Satya Nadella, mengakui kemampuan DeepSeek AI dalam forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Ia menyebutkan bahwa model AI baru dari DeepSeek sangat mengesankan, terutama dalam hal efisiensi komputasi. Nadella juga menegaskan pentingnya respons serius terhadap perkembangan AI di China, karena ini bisa mengubah lanskap teknologi global.
Kebangkitan laboratorium AI dari China seperti DeepSeek semakin memperkuat posisi China di dunia teknologi. Meskipun menghadapi tantangan besar dalam akses ke teknologi chip canggih, kemampuan China untuk mengatasi hambatan tersebut membuka peluang besar bagi perkembangan AI lebih lanjut.
Peneliti AI terkemuka, Kai-Fu Lee, yang juga terlibat dalam pengembangan startup 01.ai. Ia menyatakan bahwa hanya dengan dana sekitar USD 3 juta, mereka berhasil melatih model AI yang dapat bersaing dengan AI buatan AS. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada pembatasan, China mampu mengembangkan teknologi canggih dengan cara yang lebih efisien dan hemat biaya.
“Simak Juga: Oral Hairy Leukoplakia, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan”