Ilustrasi pabrik Apple yang akan dibangun di Batam
5Blogger – Batam Pabrik AirTag Apple Pertama di Indonesia, Kemenperin Berikan dua Opsi
Batam menjadi sorotan dunia industri teknologi, setelah kabar mengenai pembangunan pabrik AirTag Apple pertama di Indonesia. Kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan perusahaan teknologi terbesar di dunia tersebut diumumkan pada awal Januari 2025. Menurut Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani, pembangunan pabrik ini akan memiliki nilai investasi yang sangat besar, yakni sekitar USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun. Pabrik yang akan berlokasi di Batam ini diharapkan bisa memenuhi sekitar 65 persen kebutuhan AirTag secara global.
“Baca Juga: Raline Shah Stafsus Menteri Komdigi Baru Dari Kalangan Artis“
Pembangunan pabrik AirTag ini menandai langkah besar bagi Indonesia dalam menarik investasi asing dan menciptakan lapangan kerja baru. Dalam pernyataan resminya, Rosan P. Roeslani menjelaskan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pusat produksi AirTag terbesar, yang sebelumnya diproduksi di luar negeri. Dengan kapasitas produksi yang besar, pabrik di Batam ini bisa mempercepat distribusi AirTag di seluruh dunia.
Namun, meskipun kesepakatan telah tercapai, tanggal pasti dimulainya pembangunan pabrik ini belum dapat dipastikan. Rosan memprediksi bahwa proses pembangunan akan dimulai sekitar awal 2026, setelah penyelesaian beberapa tahapan administrasi dan teknis. “Pihak Apple sudah melakukan survei lokasi, dan pembangunan akan dimulai bertahap,” jelasnya. Pabrik ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian lokal serta mengurangi ketergantungan terhadap impor produk teknologi.
Pembangunan pabrik AirTag ini juga mendapat sambutan positif dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Dalam berbagai kesempatan, Menperin Agus menyatakan bahwa Kemenperin sangat mendukung rencana pembangunan pabrik tersebut karena dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat Indonesia. “Kami memahami bahwa masyarakat sangat mendukung pembangunan pabrik ini, karena selain mendatangkan teknologi, juga bisa menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Selain itu, Agus juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor manufaktur, terutama di bidang teknologi. Keberadaan pabrik AirTag ini diharapkan menjadi bagian dari ekosistem industri yang lebih luas, yang mencakup komponen-komponen lainnya yang akan diproduksi di dalam negeri.
Dalam pembicaraan dengan pihak Apple, Kemenperin telah memberikan dua opsi investasi yang dapat dipilih oleh perusahaan tersebut. Opsi pertama adalah pembangunan fasilitas produksi di Indonesia yang memenuhi skema Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Opsi ini mengharuskan Apple untuk menggunakan komponen-komponen lokal dalam proses produksinya, yang tentunya akan berkontribusi pada pertumbuhan industri dalam negeri.
Untuk memenuhi skema TKDN, Apple akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Investasi dan Hilirisasi. Langkah ini juga akan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri dan memperkuat rantai pasokan industri teknologi di Indonesia. Dengan adanya pabrik AirTag, Apple tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia sebagai hub produksi teknologi, tetapi juga memperkenalkan inovasi-inovasi baru yang dihasilkan oleh industri dalam negeri.
Opsi kedua yang diberikan adalah skema inovasi. Dalam opsi ini, Apple akan diminta untuk menyerahkan proposal setiap tiga tahun sekali, yang berisi rencana dan pencapaian inovasi yang akan diterapkan di Indonesia. Ini menjadi peluang bagi Apple untuk terus berinovasi dan mendukung pengembangan teknologi di tanah air, terutama yang terkait dengan AirTag dan produk-produk lainnya.
“Simak Juga: Pesona Kuliner Lezat dan Instagramable di Jimbaran Outdoor Lounge Jakarta“
Batam, yang sudah dikenal sebagai pusat industri elektronik di Indonesia, kini semakin memperkuat posisinya di mata dunia. Dengan adanya pabrik AirTag Apple, Batam dipastikan akan semakin berkembang sebagai kawasan industri yang maju. Pemerintah setempat telah mempersiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia untuk menyokong pembangunan pabrik ini. Selain itu, Batam juga menawarkan berbagai kemudahan investasi, termasuk insentif pajak dan fasilitas logistik yang memadai.
Seiring dengan rencana pembangunan pabrik ini, Batam juga akan semakin terhubung dengan pasar global, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di kancah internasional. Dengan produk AirTag yang diproduksi secara lokal, diharapkan Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus memperluas akses ke pasar ekspor.
Pembangunan pabrik AirTag Apple di Batam diprediksi akan memberikan dampak positif yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Selain menciptakan ribuan lapangan kerja, pabrik ini juga akan mendorong pertumbuhan sektor manufaktur, logistik, dan perdagangan. Para pekerja lokal yang terlibat dalam pembuatan AirTag akan mendapatkan pelatihan dan pengalaman yang berharga dalam industri teknologi canggih.
Berkat investasi besar ini, Indonesia juga akan semakin dikenal sebagai pusat produksi elektronik di Asia Tenggara. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya menjadi pasar konsumen, tetapi juga pemain penting dalam rantai pasokan global, khususnya dalam sektor teknologi.
Seperti yang dilansir oleh 5Blogger, keberhasilan negosiasi antara Pemerintah Indonesia dan Apple ini merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk mempercepat hilirisasi industri teknologi di dalam negeri. Dengan kebijakan yang mendukung investasi asing, diharapkan akan lebih banyak perusahaan teknologi global yang memilih Indonesia sebagai lokasi produksi mereka.
Batam akan menjadi rumah bagi pabrik AirTag Apple pertama di Indonesia, sebuah pencapaian besar dalam dunia industri teknologi. Pemerintah Indonesia, melalui Kemenperin dan BKPM, memberikan dua opsi investasi kepada Apple, yakni pembangunan fasilitas produksi dengan skema TKDN atau memenuhi skema inovasi. Langkah ini tidak hanya menguntungkan Apple, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka lapangan kerja dan memperkuat sektor manufaktur. Dengan begitu, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai pusat produksi teknologi di Asia Tenggara.
Sebagai referensi, sumber berita ini juga diungkap oleh 5Blogger, yang terus mengikuti perkembangan proyek besar ini dan memberikan informasi terbaru tentang langkah Apple di Indonesia.